Namun aku sendiri berusaha menahannya, sekaligus mempermainkan gadis cantik itu, dan membuktikan padanya kalau aku bukan tipe cowo yang mudah sekali meraih klimaks.“Lia, kamu nafsu sekali sih sayang!” Kucoba mengalihkan perhatiannya. Bokep Ojol Ihhh…Emangnya kuat gitu?”
“Kuat aja kalau ada obat kuatnya!”
“Masak?”
“Iya dong, makanya kasih dulu obatnya!”
“Emangnya ada sama Lia?”
“Ada tuh, nih obat kuatnya!” Ucapku sambil menyentuh payudaranya. “Tapi janji ya cayang, ntar puasin Lia lagi?” ia menjawab dengan nada manjanya juga. Aku perhatikan keadaan kursi-kursi didepanku sepi, sunyi. Gadis itu baik memakai kacamata atau tidak namun wajahnya memang cantik. Kami berdua memang partner bekerja yang akrab, sampai-sampai teman-teman sekantor banyak yang mengatakan bahwa kami berpacaran. “he-eh keluarin aja, lia pengin peju Ariii…” Jawabnya yang sedang mengemut buah pelirku, sambil dibantu dengan menggunakan tangannya mengocok penisku.
