Terus terang, semuanya terjadi secara tidak sengaja, Pada waktu itu aku membeli buku tentang indera ke-enam atau “bawah sadar”, tadinya sekedar iseng waktu berada di suatu toko buku. Bokeb Terkadang penisku agak lama kutarik keluar, sampai tinggal “topi bajanya” yang ada di antara ‘labia mayora’-nya. Gede buanget.. Duduk dengan bersimpuh, ya.. Membedaki wajah dengan berbagai ramuan menjadi rutinitas harian. Burung saya.. Seperti siapa ya..? Sesekali tanganku meremas buah dadanya, memilin putingnya, terkadang mulutku turun ke bawah, menghisap puting buah dada Nyai, bergantian kanan dan kiriAkan halnya penisku waktu kumasukkan ke liang vaginanya, rasanya memasuki ruang kosong, berongga. “Sssstt..” Tentu saja Nyai senyum atas jawaban spontanku.Langsung akau naiki perut Nyai. Keluarga Pak Padma-Nyai Elis ini mempunyai putera dua orang, semua sudah berkeluarga dan tinggal di Jakarta. Mau ngomong anak-anak Nyai?
