Aku hanya bisa tengadah merasakan semuanya. Fifi kembali menggoyang mulutnya untuk penisku tiada henti. Vidio Porno Kuputar juga pantatku sambil bergerak maju mundur dan saat penisku tenggelam kurasakan bibir kemaluan Fifi ikut tenggelam dengan kulit penisku. Kepala Fifi tetap dalam dekapan tangaku, kuciumi rambutnya yang halus dan kobelai punggungnya yang putih licin, dia mulai berkeringat mengagumu penisku. Selama diperjalanan kami semakin mesra dan berkali-kali kudengar lenguh manja Fifi seakan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Kami berdua menuju ke toko tempat Fifi memarkir mobilnya. Tak seberapa lama aku merasakan penisku mulai panas dan geli yang berada diujung aku semakin menekan dan manarik cepat-cepat. Aku merasakan geli yang luar biasa. “Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik. Saat kepala penis masuk Fifi menjerit keras dan menjepitkan kedua kainya dipinggangku. Aku kegerahan, kupegang kepalanya dan kuataur ritme agar aku tidak cepat keluar.Hanya suara aneh itu yang sanggup keluar
