Setelah sampai di hotel tempatku menginap, aku meneleponnya. Bokep Cina “Biarin.. Dihentikannya gerakan memasukkan barangnya ke dalam liang vaginaku. Dilepaskannya pelukanku, jemarinya menghapus air mataku.“Valen menangis?” tanyanya retoris. Dengan bermodalkan photo yang dia berikan padaku, aku melihat satu persatu tamu yang memasuki hotel, namun sampai jam delapan malam, Aa tidak datang. Namun aku hanya bisa menyimpan keinginan itu, karena dalam dunia nyata aku tidak memiliki kekasih. Beberapa saat kami saling meneliti lekuk tubuh masing-masing.“Kamu terlihat begitu cantik Val, tidak sama seperti yang di photo yang kamu kirimkan!” Aa menggodaku perlahan. Aku tersenyum. Hitung-hitung mencari sahabat penghilang rasa stress. Sengaja aku tidak mengatakan padanya, aku ingin ini menjadi kado bagi pertemuan kami. Kukatakan padanya aku ingin bertemu, Aa hanya menanggapinya dengan sebuah suara tawa yang meledekku. ohh.. Beberapa hari ini aku memang jarang sekali OL, karena banyak tugas kuliah yang mesti kuselesaikan.




















