Maka Bu Anggi hanya menurut dan menikmati apa yang kuberikan.Sementara mulutnya terus saja mendesah-desah menahan nikmat dari goyangan pinggulku.Dan ntah itu kebenaran atau emang di rencanakan, beberapa detik kemudian kami berdua melolong panjang
“Aaaaaaaahh……”
Begitu suaranya seperti itu, maka bersamaan pula kontolku mengecrot di dalam lubang memeknya bu Anggi. lalu tanpa aba-aba lagi kami berciuman yang lumayan untuk pemanasan, “Pesen makannya nanti aja ya Jul”, katanya disela- sela ciuman yang semakin panas.Lalu ibu Anggi duduk dipangkuanku. Bokep Montok Sesekali ciumanku membuat dia mendesah”Hhmmmm… Ssshhhh… Aahhhhh…” suaranya begitu merdu yang aku dengar.“Jul kamu hebat banget ciumannya, aku ngak pernah di cium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan ngak mau menyentuhku lagi”, celoteh Bu Anggi curhat.Lalu Bu Anggi menarik tanganku. Bahkan sering aku mencari-cari alasan ntuk menghadap keruangan pribadinya.Wajahnya yg cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjadikannya ngak kalah dengan anak gadis.Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap
>