Lagipula aku memang orang yang tidak terlalu fanatik norma kesucian, bagiku lebih nikmat dengan tidak memikirkan hal-hal njelimet seperti itu.Kembali ke “pertempuranku”, setengah dari penisku sudah masuk keliang vagina sempitnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Pipit. Bokep Aku tak ambil pusing lagi tangan satunya kuraih, kugenggam. Masak sih kurang lagi..” balas Pipit..Di situ aku mulai berani ngomong yang sedikit nakal, karena sepertinya Pipit tak terlalu kaku dan lugu layaknya gadis-gadis didesa. Toh, memang ini penumpang yang terakhir. Tangannya meraba tonjolan dicelanaku dan terus meremasnya seiring desahan birahinya. Tanganku turun dan meremas pantatnya yang padat. Mas.. Sempat Pipit bercerita bahwa keperawanannya telah hilang setahun lalu oleh tetangganya sendiri yang sekarang sudah meninggal karena demam berdarah. Akupun membalasnya dengan buas. Tubuhku serasa runtuh rata dengan tanah setelah terbang ke angkasa kenikmatan.
