Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera
membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.“Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Bokep Twitter Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.“Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Sedangkan Wati,
bernasib sama. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot
bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.“Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang
berpagutan denganku menutupi.Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang
tegang dari celana. “Ayo Lin, kamu duluan.. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan
mereka.Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Inii untukkhhmu.. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.“Makasih Bu, ini saja cukup.
