“Kalau dikasih ya aku gak nolak hahaha…”
Belum sempat aku mengejek dia, cowok di depanku ini berkata lagi, “aku cuma mau ketemu kamu. Bokep Thailand Tampak puas sekali melihat kondisiku yang sekarang. Aku malu sekali!Tapi tampaknya dia tidak peduli. “Mari bapak-ibu, saya antar menuju kamarnya.”Entah kenapa aku malah menurut mengikuti resepsionis itu ke lantai paling atas. Kepalaku menoleh ke samping dan berusaha menggigit bantal untuk menahan suaraku agar tidak keluar. Please! Tidak sampai keluar sepenuhnya, lalu perlahan dia masukkan lagi hingga menyundul selaput daraku. Diperawanin, terus dihamilin? hhh…. “Mari bapak-ibu, saya antar menuju kamarnya.”Entah kenapa aku malah menurut mengikuti resepsionis itu ke lantai paling atas. Yang aku tahu hanya satu: jangan sampai dia menyemburkan sperma di dalam rahimku.“Oke.. “Begitupun nanti, maaf kalau aku mancing kamu karena aku selamanya akan jadi cowok yang naksir kamu,” katanya.
