Aku langsung menempatkan pinggulku di antara pahanya yang membuka, merebahkan tubuhku menindihnya, dan kami berciuman lagi. Film Porno itu bukan penyakit keturunan” kataku memotong, udah siap2 mau pulang.“Benar Dok”“Ibu merasakan keluhan apa ?”“Kalau saya ambil nafas panjang, terasa ada yang sakit di dada kanan”“Oh . Kalo nelen udah engga sakit lagi”“Perutnya ?”“Udah enak”“Syukurlah … Trus, apa lagi yang sakit ?”“Itu Dok .. Hmmm .. Masa minta diperiksa buah dadanya, salah siapa dia punya buah dada yang indah ? ada lagi yang bisa dinikmati, goyangan pinggulnya sewaktu dia berjalan kembali ke tempat duduk. Tinggal lutut dan kaki mulusnya yang masih “tersisa”Oo .. Kekhawatiran saya itu Dok”“Udah diperiksa belum ..?”“Udah sih . Dia tak kalah bingungnya.“Hmmm gimana Bu”“Eh .. Apa benar dia minta aku yang memeriksa . Entah kenapa Aku kurang tahu.“Mungkin dokter ganteng dan baik hati” kata Nia, suster yang selama ini membantuku.“Ah kamu .
