Take your time.”
“Iya deh. Bokep Family Di sini lebih private dan kami dekat sekali. Aku berpikir si Kelvin ini kelihatannya punya hati yang baik.Aku masuk ke kamar ganti yang besar dan mencoba lagi baju itu sebelum benar-benar kubeli. Sampai akhirnya kita mau berpisah, dia minta nomor teleponku yang personal. Suasana di luar dan di dalam sangatlah berbeda. Aku memang tidak punya perasaan khusus untuknya, kami bahkan baru kenal, tapi.. Kami berpakaian. Di sela-sela ciumannya, ternyata aku masih ingat akan gaun yang akan menutupi tubuhku di pesta besok, “Uhhh Kelvin… bajuku belum dibayar… hati-hati…” Kalimat ini malah mengingatkan dirinya bahwa aku masih berpakaian, diangkatnya bagian rok gaunku ke atas melewati kepalaku. Kelvin terlihat normal-normal saja, dia hanya tersenyum di saat kita bertatapan. Di hatiku sudah ada orang lain. Aku merasa tidak nyaman, well, at least tidak di tempat begini. Aku diam-diam menggunakan mental calculation mengkira-kira pendapatan dan pengeluarannya setiap
>