Kemudian kubuka pintu dan bertanya (maaf langsung aku terjemahkan saja ke bahasa Indonesia semua percakapan kami),
“Bisa saya bantu?” kataku kepada mereka. Kakiku gemetar, gemetar sekali. Bokeb Mulanya mereka ragu-ragu, akhirnya mereka masuk juga. “Memangnya kalian tidak tahu kalau si Gamha sedang pulang kampung dua hari yang lalu?” lanjutku lagi.Kali ini yang bule berambut sebahu dengan kesal menjawab, “Kurang ajar si Gamha, katanya bulan depan pulangnya, Jepang sialan tuh!”
“Eh! Kadang hanya aku dengan salah satu dari mereka, kadang mereka berdua saja denganku. “Uuh… ssshh… uuuhh… ssshhh…” aku merasa nikmat. Terdengar, “Heeerrkk…” Rupanya Khira ketelak oleh barangku dan mencoba untuk melepaskan barangku dari mulutnya, tapi terlambat cairan kentalku tersemprot ke tenggorokannya.
>