uh, nikmat banget ya..!” kata Ibu mertuaku.Dengan gerakan seperti itu tak lepas kuremas payudaranya dengan pelan sesekali kucium dan kujilat. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk keluar dan makin kepeluk Ibu mertuaku dengan dekapan dan ciuman di tengkuk lehernya.“Ah.. Bokep “Sudah, Bu.” jawabku. Kami ngobrol sampai istriku datang dan ikut gabung ngobrol dengan kira berdua.Malam itu, jam 11.30 malam aku keluar kamar untuk minum, kulihat TV masih menyala dan kulihat Ibu mertuaku tertidur di depan TV. Sebenarnya aku berusaha untuk menghindar, tetapi kita hanyalah manusia biasa yang terlalu mudah tergoda dengan hal itu. Berhubungan badanpun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti srigala lagi musim kawin.Aku ikut pola permainan Ibu mertuaku, pelan-pelan kucium dia mulai dari bibirnya terus ke bagian leher dan belakang kupingnya, dari situ aku ciumi terus ke arah dadanya.Kubantu dia membukakan pakaiannya, kulepas semua pakaiannya.
