Aku menyelipkan tanganku diantara ketiaknya. Setelah dia tak nampak lagi baru aku menutup pintu. Bokep Mom Kudorong kembali dia kembali menggenggam erat. Dia berjongkok, dan langsung mengulum kontolku sekalian telorku. Kubiarkan dia asih di tempat tidur. Paha yang berisi. Tangannya mengusap-usap punggungku. Baunya menusuk hidungku dan sangat kusuka. Dia tersenyum, akupun tersenyum. Sehabis pipis, sebelum naik tidur kembali, aku menambahkan kayu ke perapian yang masih sedikit membara. Namun aku heran posisi kontolnya yang mengarah sesuai ban celana dalamnya tadi, sekarang suadah tegak lurus mengarah ke pusarnya. “Sudah kapan-kapan bisa kita lanjuti, nanti terlambat” kataku pada akhirnya. Istirahat aja duluan” dia masih meringkuk dekat perapian. Akupun memutar kakinya dari perutku, sehingga tanpa melepas kontolku dari duburnya aku bisa merebahkan tubuhku di belakangnya.Dengan perlahan aku merebahkan badanku dibelakangnya. Ntar celana abang nampak aneh lagi” aku memperingatkan dia. Tangan kanannya memegang pinggang kananku. Setelah dia tak nampak lagi baru aku menutup
