Lalu kudengar suara Sarinem la men- djawab pertanjaan-pertanjaan tuan Hartono. Hangat karena ajah meninggalkan harta jang tidak sedikit.Tuan Hartono mengatakan bahwa aku harus meneken surat itu Jang penting ialah mengenai soal dagang. Bokeb Kurasa hidupku lebih banjak kenang- kenangan. Rupanja Ajah ingin membatja surat wasiat didepanku suara Ajah parau. Entah mengapa aku lantas teringat kembali pada wajah Tante. maka kuletakkan tanggung djawab pada adikku Nora Mariam. Ia masih muda. Ja manis ?”Hatiku kembang seperti bunga mendengar kata2 Tante. Serangan kali ini tidak berapa bahaja. ia ramah. Tetapi aku tahu, orang jang tinggal disekitar rumah ini hanja melagak Mereka saraa sekali tidak mengerti secara mendalam apa jang dipersoalkan daiattl madjalah itu.Ternjata madjalah ”Selecta” ini menarik djuga bagiku. Gurunja sudah tua-tua. Ia akan mengasuh Hendra. Entah mengapa aku lantas teringat kembali pada wajah Tante. Tetapi Sarinem sebenarnja mengerti. Tuan Hartono berkata:„Urusan kita sudah semakin madju.
