Bayar arisan.Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Creambath? Bokep Asia Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh,42 hore aku turun. Haruskahkujawab sapaan itu? Tapi ia masihberjongkok di bawahku.Yang ini atau yang itu..? Akudipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Lama sekali iamemijati pangkal pahaku. Namun, tibatibakeberanianku hilang. Mobil melaju. Ia menyentuhnya. Apalagiyang dapat tertinggal? Kerjaan yang menumpuk samamerangsangnya dengan seorang wanita dewasa yangkeringatan di lehernya, yang aroma tubuhnya tercium.Aroma asli seorang wanita. Keras sekali.Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.Ia berdiri. Ia sudah membereskan peralatanpijat. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengahbaya yang meleleh keringatnya di angkot karenakepanasan. Makin lama suarasepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletakpelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara ituhilang.Aku hanya mendengus. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing.Dari atas: Turun. Ia malah melengos. Hap.Mau pijit lagi..? ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Tapi masih terhalang kain celana. Ia tidak membalas tapi
