Rambutnya aki sisir rapi. Bokep Mama Lik Yanto dan Mbak Saodah, isterinya, datang menengok dan memberi salep dingin. Tapi aku juga ingin benda itu dipegangnya. Tak kuhiraukan rintihan Mbak Narsih, dia menangis seperti malam-malam dulu ketika bersama Mas Pras. Kudorong pelan-pelan kerah lubang Mbak Narsih yang putih kemerahan itu. Rengkuhan tangannya begitu lembut penuh kehangatan. Tanpa kusadari, aku kok merasa asyik merawat kakakku ini. Mau bilang nggak, pasti dia tau kalau aku bohong. Segera gelombang kenikmatan mengalir seperti listrik ke pusat syarafku. Sungguh penampilan yang sangat berbeda. Jaman sekarang, hampir tidak ada anak laki-laki yang bisa trampil ngurus pekerjaan rumah tangga. Sisa-sisa bumbu yg ada kupakai untuk masak sayur pepaya.
