Sambil menjilat-menjilatkan lidahnya ke bagian yang mulai membasah tersebut. Dudukan sofa di ruang tersebut memang cukup panjang sehingga cukup buat gua juga ikutan berlutut di atas sofa. Bokep Oh, untunglah, kayaknya dia ngga tau, pikir gua. “Coba buka.. Wah pantesan Ibu Mia tiba-tiba ngomong gituan.. Nama saya Red. Dari pantulan kaca mata gua sadar ternyata baju yang dia kenakan berbeda dengan yang dipakai waktu mengajar sebelumnya. Siapa yang tadi tendang meja?,” sambarnya dengan pedas. “Kenapa lu Jelek? Akan sangat sulit sekali..”
“Masa Ibu ngga bisa kasih keringanan.. Dari ekor mata gua, terlihat cewe yang tadi ngintip.. Terusinn.. Hgghh..”, desah Ibu Mia dengan seksi, menambah panas nafsu gua. Mungkin lebih kita terdiam.. Sebelum pulang gua mentoleransi perut gua yang udah keruyukan di warung bakso belakang.




















