“U-uh. Bokep India Terus terang saja, ia membuatku tertarik. Aku pasti membuatmu sakit.”
“Tak apa-apa juga. Sedikit gusar aku melangkah mendekatinya, lalu menarik sebelah pahanya. “Apa yang akan terjadi selanjutnya?” tanyaku lirih. Ia menatap mataku. “jangan buru-buru.” Ia benar-benar membuatku tak tahan saat ia menarik tali bra-nya yang lain. Pahanya dan betis yang putih terlihat saat ia mengangkat sebelah kakinya ke atas kaki yang lain. Kali ini senyumnya melebar. Atau aku pakai baju lagi.” Mengerang, kutarik tubuhku. Kamu suka mendengar semua ini?”
“Setiap pulang kerja.” Ia lalu memasukkan satu CD ke dalam deck, lalu memencet beberapa tombol dengan raut percaya diri. Tapi rasa jengkelku sudah hilang. Persetubuhan pertamaku. Pinggulku bergerak dan bergerak, pori-poriku meresapi semua kenikmatan yang bisa diraihnya. “rumahmu di mana?”
“Terus saja sampai ke simpang Semangka.”
“Baiklah.” Itu saja. Teruskan.” Aku tak tahu apa maunya sebenarnya.
