Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Kuluman sebentar, tapi membuatku exciting. Bokep India Kuluman sebentar, tapi membuatku exciting. Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Syukurlah. Dari jalan raya kubelokkan mobilku masuk ke lorong jalan khusus ke hotel Kh. Tanganku kembali meremasi bukit kecil kenyal itu sambil secara bertahap mencopoti kancing kemejanya. Ada untungnya juga jalanan macet. “Terusin.., Sar..”, perintahku.Sari bangkit lagi. Kalau bawa orang lain bisa terbongkar belangku oleh kawan kantor. Sampai di perempatan aku harus ambil keputusan mau ke mana? Entah kenapa Sari mau saja kuganggu. Masih genit dan sedikit manja. Celaka. “Uh, pegel mulut saya..”. “Udah malem.., Mas.., Lain kali aja ya?”, Aku mulai jengkel. “Iyyaa.., sini..”, kuraih tangannya menuju ke penisku. Kalau sudah ada cewek duduk di sampingku, seperti biasa mobilku langsung cari hotel, wisma, guest-house, atau apapun namanya yang bertebaran di daerah Setia Budi.
