“Tapi Cik.. Vidio Sex Jadi kupikir puber kedua setelah membaca buku psikologi yang pernah kupelajari.Cik Ling memandangiku sebentar dan kemudian meledak tangisnya dan ya ampun, dia merebahkan kepalanya di pahaku. Aku yang paling dipercaya boleh masuk di rumah, bahkan di ruang pribadinya. inikah namanya orgasme? Aku memberanikan memegang pundaknya dan kepalanya. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tertunduk. Bolehlah. Tangannya menarikku. Wuah, aku suka membayangkan menggumuli tubuhnya yang seksi. Apalagi juga dengan kedatangan Cik Ling. Aku juga ingin menikmati tubuh Cik Nia. Kulihat gundukan hitam di puncak selangkangannya. Pasti ini akibat Puber ke dua,” kataku. Aku saat itu sudah sangat sengaja melakukannya dengan takut-takut. Kuelus leher belakang, kepala belakangnya dan kuberanikan mengangkat kepalanya dengan memegang kedua pipi dan telinganya dari samping. Lalu sambil mulutku mengulum buah dadanya, kujulurkan tanganku menggapai liang senggamanya. Ahh, pemandangan yang indah kulihat. Oh my God, Cik Ling diam saja ketika aku melakukannya. Betapa nikmatnya
