Akhirnya jam sudah tepat jam 11 malam. Ternyata kepunyaan Iban lebih besar dari yang kubayangkan. Bokep Arab Pertama-tama, sempat kulepaskan. Ya, untuk seukuran Jakarta, segala sesuatunya dihitung dengan waktu bukan jarak. “Iya Iban, seperti itu… terus… aaa..aaa… enak sekali, aku mau melakukannya terusmenerus denganmu..”
“Ros, aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar…”
“Aku juga Iban, sedikit lagi, kita keluar sama -sama ya… aaa..”
“Ros… aku keluar..”
“Aku juga Iban… aaa… aa… terasa Iban, terasa sekali hangat spermamu..”
“Aduh, Ros… goyang terus Ros, punyaku lagi keluar…”
“Aduh Iban… enak sekali…”Bibirku langsung menciumi bibir Iban yang lagi dipuncak kenikmatan. “Aku setuju saja Iban, terserah kamu.”Setelah makan siang, kami ngobrol-ngobrol dan Iban membaringkan badanku di tempat tidur.“Ros, kamu mau kan melakukannya sekali lagi untukku.” Aku setuju.Sebenarnya inilah yang membuatku berpikir malamnya apa yang akan kami lakukan berikutnya.
